CILACAP.INFO – Mengenal Gusdurian tak lepas dari seorang tokoh yakni Almaghfurlah K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang merupakan Ulama.
Selain dari pada itu, beliau juga dikenal dengan julukan sang guru bangsa, atau bapak pluralisme karena perilakunya yang begitu toleran.
Sang tokoh itu, kini telah kembali kepada sang Pencipta. Dan munculah para pengagum beliau.
Terbentuknya Gusdurian Majenang yakni bermula dari seringnya kumpul dan ngopi bareng.
Hal itu dikatakan oleh salah seorang habaib (Cucu Rasalullah SAW) Al-Habib Muhammad Novel BSA (Bin Syaikh Abu Bakr).
“Jadi, kisah terbentuknya, ini bermula dari seringnya kita kumpul dan ngopi bareng, kemudian, saya, pak Kaji Tado, kang Wawan, berinisiatif membuat sebuah majelis dzikir,” Kata Habib Novel.
Habib Novel juga mengatakan bahwa kegiatan dan komunitas Gusdurian di sini, berangkat dari kecintaan terhadap tokoh dan guru bangsa (Gus Dur). Dan pada akhirnya mereka sepakat mendirikan komunitas bernama Gusdurian Majenang atau Jaringan Santri Gusdurian Majenang, sehingga terbentuklah Gusdurian Majenang pada tahun 2012.
“Gusdurian Majenang ini sudah ada 7 tahunan dari terbentuknya pada tahun 2012, Alhamdulillah,” Ungkap Habib Novel.
Lebih lanjut, meskipun Gusdurian Majenang memang bukan Badan Otonom (Banom) dari Nahdlatul Ulama (NU) akan tetapi gusdurian juga merupakan warga NU (Nahdliyin).
Gusdurian Majenang bukan hanya ke gereja-gereja tapi berbagai agenda, event atau kegiatan besar juga kerap kali diadakan dan dilakukan oleh Gusdurian Majenang. Seperti pada beberapa bulan lalu, ketika menggelar Maulid Nabi Muhammad SAW di Alun-alun kota Kecamatan Majenang Kabupaten Cilacap.
Dalam kegiatan tersebut, Gusdurian mengundang seorang gus kecil dari probolinggo jawa timur yakni Gus Azmi. Dan pada acara tersebut disaksikan oleh ribuan orang yang hadir hingga panitia tidak menduga sebelumnya.
Setiap Malam Selasa Gusdurian Majenang selalu mengadakan kegiatan dzikir Al Asma’ul al Husna dan diterangkannya terkait menjalani hidup dari Kitab Kuning oleh Pengasuh Pondok Pesantren As Saidiyah K.H. Agus Salim di kediaman yang juga jadi mabes Gusdurian Majenang di rumah Haji Murtadlo.