NUSAKAMBANGAN, KANAL BANYUMASAN – Selasa (08/03) Bapas Nusakambangan mengikuti Webinar yang diselenggarakan oleh Kementerian Hukum dan HAM dengan tajuk “Strategi Pengamanan dan Penanggulangan Terhadap Serangan Cyber”.
Webinar ini diikuti oleh seluruh pranata komputer atau pengawai yang menangani teknologi informasi di seluruh satuan kerja Kementerian Hukum dan HAM.
Tidak hanya itu, kegiatan ini diisi oleh Pusdatin sebagai perwakilan dari Kemenkumham dan BSSN atau Badan Siber dan Sandi Negara.
Webinar ini digelar berhubungan dengan pembentukan dan penguatan tim Computer Security Incident Rensponse Team (CSIRT) untuk menangani serangan Cyber yang saat ini sedang merajalela.
Conference ini dibuka oleh kepala Pusdatin Kementerian Hukum dan HAM, yaitu bapak Hermansyah Siregar dan dilanjutkan oleh bapak Fajar B.S. Lase yang membahas mengenai pentingnya Pusdatin untuk membuat katalog informasi terhadap program atau aplikasi yang dibuat oleh masing-masing satuan kerja.
Dengan begitu, program atau aplikasi dapat digunakan oleh masyarakat luas tanpa ada rasa khawatir. Ini juga berhubungan dengan SOP yang diciptakan untuk birokrasi digital karena pada jaman sekarang masyarakat sukar untuk lepas dari teknologi dan internet.
Beliau juga menjelaskan bahwa serangan cyber meningkat pada saat pandemi Covid 19 muncul. Oleh karena itu, pembentukan CSIRT mendukung kebijakan terkait Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI) Kemenkumham untuk menangkal serangan cyber.
Materi selanjutnya diisi oleh BSSN, bapak Sriyanto, mengenai bahaya serangan cyber di Indonesia. beliau menyebutkan bahwa ada sebanyak 495.307.202 serangan yang terdeteksi namun hanya segelintir yang dilaporkan dan adanya ancaman yang berbeda-beda setiap tahunnya, mulai dari SOL Injection hingga Information Leak yang sering terjadi sekarang ini.
Oleh karena itu, kita sebagai pengguna harus mulai sadar akan bahaya yang sedang mengancam kita dari dunia maya dan segera bersiap untuk memepertahankan diri dari ancaman tersebut.
Tampilkan Semua