CILACAP.INFO – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, menyiagakan alat berat disejumlah jalur rawan longsor. Salah satunya yakni di wilayah Kecamatan Majenang.
“Kami sudah meminta masyarakat di daerah dataran tinggi yang berpotensi longsor untuk membuat semacam tanggul dan saluran air. Hal ini agar material longsoran tidak sampai turun ke jalan raya. Seperti halnya yang terjadi di Karangpucung, jalan utama Yogyakarta-Bandung terkena banjir lumpur saat hujan lebat pada Selasa (17) sore.” Kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cilacap Tri Komara Sidhy di Cilacap, Kamis (19) kemarin .
Dengan demikian, kata dia, arus kendaraan di jalan raya terutama pada masa liburan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 tidak terganggu oleh banjir lumpur seperti yang terjadi pada Selasa (17) sore.
“Kami juga sudah menyiagakan alat berat di Majenang yang berada di jalur utama Yogyakarta-Bandung.” Jelasnya.
Lebih lanjut, Tri Komara mengatakan berdasarkan prakiraan cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG. Bahwa puncak musim hujan di Kabupaten Cilacap akan berlangsung pada bulan Februari-Maret 2020.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya telah menggelar rapat koordinasi dengan Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban dari seluruh kecamatan se-Kabupaten Cilacap. Yakni terkait dengan antisipasi kemungkinan terjadinya bencana banjir, longsor, dan angin puting beliung selama musim hujan.
“Kami juga terus menyosialisasikan kepada masyarakat terkait dengan antisipasi terhadap bencana banjir dan longsor. Kami juga terus membentuk desa tangguh bencana banjir, longsor, dan tsunami.” Katanya.
Ia mengakui sejak datangnya musim hujan, sejumlah bencana longsor telah terjadi di Cilacap. Bahkan, dalam satu pekan terakhir terjadi enam bencana longsor disejumlah desa dan banjir lumpur di Desa Tayem, Kecamatan Karangpucung, Cilacap.
Tampilkan Semua