Panitia Muktamar mengingatkan masyarakat tentang pentingnya penerapan protokol kesehatan, misalnya di tempat keramaian dan sebagainya.
Misalnya kalau ketemu orang di jalan tidak pakai masker kita ingatkan atau tidak terlalu banyak menimbulkan kerumunan.
Perlu diketahui bersama kasus positif hanya dapat diputus mata rantai penularan di masyarakat dengan cara isolasi mandiri.
Hal yang paling penting juga dari sekian banyak kasus positif, orang dengan gejala sedang dan berat harus bisa ditangani sebaik mungkin di fasilitas kesehatan.
Di sisi lain, saat ini kecenderungan masyarakat patuh pada penerapan protokol kesehatan mulai agak menurun.
Padahal, penerapan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun merupakan salah satu kunci utama dalam membentengi diri agar tidak terpapar Covid-19.
Mengingat penyelenggaran Muktamar PPP yang dinilai terlalu panjang, bisa dilakukan penyederhanaan waktu karena waktu 3 hari dinilai cukup panjang di tengah kondisi COVID-19 seperti saat ini. Dan paling penting dari trend topik dunia sekarang mengakui bahwa rapat virtual atau daring itu sudah biasa dan sah. Karena itu perlu diingatkan muktamirin sebagaimana juga yang terjadi di mana-mana bahwa pengambilan keputusan secara virtual sejak ditetapkan itu sah dan mengikat. Teknisnya dengan bantuan perangkat teknologi penggunaan zoom metting yang efektif dan efisien.
Tanpa mengurangi esensi dari penyelenggaran Muktamar PPP dengan standar prokes yang ketat, Muktamar PPP setidaknya bisa menyesaikan tiga agenda utama penyelenggaraan Muktamar IX. Pertama, penyampaian laporan pertanggung jawaban DPP Periode 2016-2020. Kedua, pembahasan program kerja PPP ke depan termasuk pembaharuan visi misi, anggaran dasar, rekomendasi dan keputusan partai terkait posisi PPP lima tahun ke depan. Ketiga, memilih ketua umum yang baru.
Tampilkan Semua