Partai yang dapat mengagregasi dan mengakomodasi seluruh kepentingan umat Islam dan bangsa Indonesia, melalui dakwah di bidang politik untuk membangun Indonesia yang lebih maju, modern, beradab, adil dan sejahtera.
Untuk meraih simpati umat, ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh PPP. Pertama, PPP harus berani melakukan refleksi, evaluasi, muhasabah perjalanan PPP selama ini. Kita ingin melihat diri kita secara utuh, tentang siapa kita, dari mana kita, sekarang kita berada di mana dan mau kemana kita.
Kedua, meneguhkan kembali komitmen dan jati diri partai sebagai partai yang mengemban misi dakwah amar ma’ruf nahi munkar. Seperti yang kita tahu para ulama melahirkan PPP karena ingin menjadikan PPP sebagai wadah umat Islam, para pemimpin umat Islam untuk menjadi media dakwah di bidang politik secara konstitusional. Dengan demikian kehadiran PPP harus dimaknai sebagai amanah bukan saja kepada warga PPP tetapi juga kepada seluruh umat Islam juga para pemimpin umat Islam.
Ketiga, melakukan konsolidasi, organisasi, program, ide, gagasan dan pemikiran. Untuk itu melalui momentum Muktamar IX PPP ini, PPP harus mampu menyusun rencana program kerja dengan melakukan adaptasi terhadap perubahan lingkungan strategis. Karena hanya partai yang bisa beradaptasi dengan perubahan zaman yang bisa eksis dan tidak tergerus zaman.
Kita yakin masyarakat masih dapat menerima kehadiran PPP yang memperjuangkan terwujudnya Islam rahmatan lil alamin dengan ciri ahlussunnah wal jama’ah yang menjadi asas PPP. Harus selalu diyakini dapat memberikan kontribusi positif dan maksimal kepada masyarakat. Tentunya melalui aktualisasi dan pendekatan yang sesuai dengan konteks, dengan terus hadir di tengah masyarakat dan memahami apa yang masyarakat butuhkan.
Selain itu, dinamika perolehan suara PPP dari pemilu ke Pemilu. Suara PPP pernah mengalami penurunan yang jauh lebih signifikan sebesar 11,81% pada pemilu 1987, dari 27,78% (1982) menjadi 15,96% (1987) karena konflik internal antar organisasi pendukung utama PPP. Namun PPP dapat bangkit secara bertahap dengan peroleh suara 17,06 persen (1992) dan naik cukup signifikan menjadi 21,85 persen pada pemilu 1997.
Tampilkan Semua