NUSAKAMBANGAN, KANAL BANYUMASAN – (06/04), Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Nusakambangan mengikuti Zoom Meeting dengan tema “Courtesy Call UNODC with DITJENPAS” Rabu, 06 April 2022.
Acara tersebut dihadiri oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, perwakilan dari United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC), perwakilan United Nations Office of Counter-Terrorism (UNOCT), Bapas Malang, Bapas Nusakambangan, dan beberapa undangan lainnya.
Dalam pertemuan tersebut, pihak UNODC meminta kepada pihak DITJENPAS, Bapas Nusakambangan, dan Bapas Malang untuk memberikan kesan dan pesan serta kritik dan saran untuk acara seminar dan pelatihan mengenai.
“Rehabilitasi dan Reintegrasi Sosial bagi Mantan Pelaku Tindak Pidana Terorisme Pasca Pembebasan dari Lembaga Pemasyarakatan,” yang telah diadakan pada bulan Maret di Surabaya dan Solo.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Bapas Kelas II Nusakambangan, Johan Ary Sadhewa menyampaikan. Bahwa seminar dan pelatihan tersebut sangat besar manfaatnya dalam merumuskan metode pembimbingan klien pemasyarakatan.
Terutama mantan pelaku tindak pidana terorisme untuk dapat kembali ke masyarakat.
“Acara tersebut juga menjadi jembatan Bapas dengan stakeholder terkait seperti Dinas Sosial, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol), dan pihak-pihak lain untuk kerja sama ke depannya dalam program rehabilitasi dan reintegrasi klien pemasyarakatan kembali ke masyarakat”. kata Johan.
Johan juga menambahkan bahwa manfaat dari pelatihan tersebut, tim dari Bapas Nusakambangan menemukan formula penanganan klien pemasyarakatan mantan pelaku tindak pidana terorisme.
Yaitu persiapan program tidak hanya sejak narapidana tersebut menjadi klien bapas tetapi sejak masih berstatus sebagai warga binaan sudah dipersiapkan program rehabilitasi dan reintegrasinya.
Bekerja sama dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil), Dinas Sosial, Bakesbangpol, dan kepolisian terutama Densus 88.
Agar klien tersebut dapat kembali ke masyarakat, memiliki pekerjaan yang layak, dan yang paling penting tidak kembali terpengaruh oleh paham-paham radikal.